Hitungan jawa merupakan salah satu warisan budaya Jawa yang masih tetap dijaga dan dilestarikan hingga saat ini. Salah satu bentuk hitungan jawa yang sering digunakan adalah hitungan jawa rogoh sempoyong. Hitungan jawa ini sering digunakan oleh masyarakat Jawa sebagai cara untuk menghitung hari dalam seminggu, bulan dalam setahun, dan tahun dalam suatu siklus.
Rogoh sempoyong merupakan salah satu bentuk hitungan jawa yang cukup sederhana. Dalam hitungan jawa ini, satu minggu terdiri dari tujuh hari yang diberi nama sesuai dengan urutan posisi hitungan, yaitu pon, wage, kliwon, legi, pahing, pонdеk, dan sliрi. setiap hari dalam seminggu juga dihubungkan dengan unsur-unsur alam yang diyakini mempengaruhi keberuntungan dan karakter seseorang.
Sedangkan untuk hitungan bulan, hitungan jawa rogoh sempoyong menggunakan sistem bulan jawa atau lebih dikenal dengan nama bulan Hijriyah. Bulan-bulan tersebut terdiri dari Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Puasa, Sawal, Dulkangidah, dan Besar. Setiap bulan juga memiliki karakteristik yang berbeda, seperti bulan Sura yang diyakini sebagai bulan yang penuh berkah dan bulan Besar yang dianggap sebagai bulan penuh keberuntungan.
hitungan jawa rogoh sempoyong juga digunakan untuk menghitung tahun dalam siklus Jawa. Siklus Jawa terdiri dari 12 tahun, yang dikenal sebagai tahun jawa atau tahun zodiak. Setiap tahun dalam siklus ini diwakili oleh hewan atau binatang tertentu, seperti tahun Macan, tahun Kelinci, tahun Naga, dan sebagainya.
Dalam penggunaannya, hitungan jawa rogoh sempoyong juga sering dihubungkan dengan perayaan tradisional Jawa, seperti upacara adat, pernikahan, dan acara keagamaan. Hitungan jawa juga menjadi acuan penting dalam menentukan hari yang baik atau buruk untuk memulai suatu kegiatan, seperti memulai usaha, melakukan perjalanan jauh, atau bahkan memilih hari untuk menikah.
Meskipun terlihat sederhana, hitungan jawa rogoh sempoyong memiliki nilai kearifan lokal yang sangat tinggi. Hitungan ini tidak hanya sekadar cara untuk menghitung waktu, namun juga memuat makna filosofis dan kepercayaan yang mendalam tentang hubungan manusia dengan alam dan keberuntungan. Oleh karena itu, perlu untuk terus dilestarikan dan dijaga agar tidak hilang ditelan zaman, serta untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Sabtu, 30 September 2023
Hitungan Jawa Rogoh Sempoyong
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
- Oktober 2023 (117)
- September 2023 (727)
- Agustus 2023 (744)
- Juli 2023 (632)